Menjadi driver ojek online (ojol) berarti motor digunakan lebih intens dari pengguna biasa. Dalam sehari, motor bisa menempuh jarak puluhan hingga ratusan kilometer, berhenti-berjalan dalam lalu lintas padat, dan terus-menerus dinyalakan dalam waktu lama. Maka dari itu, pemilihan oli mesin yang tepat menjadi salah satu kunci utama menjaga performa dan keawetan mesin motor para ojol.
Lantas, oli seperti apa yang cocok untuk kebutuhan ojol? Mari kita bahas.
1. Karakter Penggunaan Ojol: Berat dan Intens
Motor ojol biasanya menyala dari pagi hingga malam, sering berhenti mendadak, menghadapi macet, tanjakan, dan cuaca panas-hujan. Beban yang dibawa pun bisa bervariasi: dari penumpang, makanan, hingga paket berat.
Hal-hal ini menyebabkan suhu mesin naik lebih cepat dan membuat oli bekerja ekstra keras. Maka, oli yang digunakan harus:
- Tahan panas tinggi (heat resistance)
- Memiliki kestabilan viskositas
- Mampu menjaga kebersihan mesin
- Mengurangi gesekan dan aus
2. Spesifikasi Oli yang Cocok untuk Ojol
Berikut ini beberapa kriteria oli yang sebaiknya dipilih oleh para driver ojol:
a. Jenis Oli: Semi-Sintetik atau Full Sintetik
- Oli semi-sintetik cocok untuk motor harian dengan aktivitas menengah hingga tinggi.
- Oli full sintetik lebih unggul dalam melindungi mesin dari panas berlebih dan cocok untuk aktivitas berat seperti ojol.
Sintetik juga lebih tahan lama, jadi interval penggantian bisa lebih panjang.
b. SAE (Society of Automotive Engineers)
SAE menunjukkan kekentalan oli. Untuk motor harian seperti skutik atau bebek, SAE 10W-30 atau 10W-40 adalah pilihan paling umum dan cocok untuk iklim tropis seperti Indonesia.
- 10W: Cocok untuk start di pagi hari (dingin).
- 30 atau 40: Stabil di suhu panas, melindungi saat mesin bekerja keras.
c. API Service & JASO
- API SL, SM, atau SN lebih baik karena lebih baru dan punya aditif lebih lengkap.
- JASO MB untuk motor matic (karena tidak ada kopling basah).
- JASO MA untuk motor bebek/manual (karena harus mendukung sistem kopling).
3. Rekomendasi Merek Oli untuk Ojol
Beberapa produk oli yang banyak direkomendasikan dan telah terbukti cocok untuk ojol:
a. Yamalube Super Matic / Matic 10W-40
- Cocok untuk motor matic seperti NMAX, Mio, Aerox.
- Full sintetik, sudah API SL dan JASO MB.
- Diformulasikan khusus untuk motor matic harian.
b. AHM Oil MPX 2 (10W-30)
- Cocok untuk motor matic Honda.
- Harga terjangkau, cocok untuk penggantian rutin.
- API SL, JASO MB.
c. Shell Advance AX7 10W-40
- Semi-sintetik, cocok untuk bebek atau sport 150cc.
- Tahan suhu tinggi, menjaga tarikan tetap ringan.
d. Pertamina Enduro Matic / Enduro 4T
- Produksi lokal berkualitas.
- Enduro Matic 10W-30 cocok untuk matic harian.
- Harga ekonomis, tersedia luas.
e. Motul Scooter Expert 10W-40
- Full sintetik premium, performa tinggi.
- Cocok untuk matic premium dan penggunaan berat.
4. Kapan Harus Ganti Oli?
Untuk ojol, disarankan ganti oli setiap 2.000–3.000 km, atau maksimal 1 bulan sekali. Jika menggunakan oli full sintetik, bisa diperpanjang hingga 4.000–5.000 km, tetapi tetap tergantung kondisi penggunaan.
Tanda-tanda oli harus segera diganti:
- Tarikan motor terasa berat
- Mesin cepat panas
- Suara mesin kasar
- Warna oli menjadi hitam pekat dan encer
5. Tips Memilih Oli Ojol
- Sesuaikan dengan jenis motor: matic, bebek, atau sport.
- Jangan tergiur harga murah tanpa sertifikasi API/JASO.
- Gunakan oli resmi atau rekomendasi pabrikan untuk hasil optimal.
- Ganti filter oli secara berkala agar aliran tetap bersih.
Menjadi ojol bukan sekadar mengandalkan tenaga, tapi juga menjaga kondisi motor tetap prima. Oli yang tepat adalah investasi jangka panjang agar mesin awet, performa tetap optimal, dan tidak menguras dompet karena kerusakan mesin.
Pilih oli dengan spesifikasi sesuai kebutuhan motor dan intensitas kerja. Gunakan produk berkualitas dan ganti secara rutin agar setiap perjalanan mengantar penumpang atau barang tetap lancar dan aman